Langsung ke konten utama

Pemakaman Gratis Warga Miskin Berlaku di 22 TPU

Warga kurang mampu di ibukota diimbau tak perlu khawatir saat akan memakamkan kerabatnya yang meninggal dunia di taman pemakaman umum (TPU) yang dikelola Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. 
Sumber: Beritajakarta.com
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati mengatakan, program pemakaman gratis bagi warga tidak mampu di ibukota mulai diberlakukan tahun depan. Program tersebut usulannya sudah masuk dalam Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.
"Program ini mulai dilaksanakan tahun depan," kata Ratna di Balai Kota, Senin (30/11).
Ratna menjelaskan, untuk mendapatkan layanan pemakaman gratis, warga hanya diminta untuk mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di kelurahan dan ‎Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM) di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang ada di kecamatan.
"Syaratnya warga membawa KTP DKI dan Kartu Keluarga (KK) serta mengurus SKTM di kelurahan dan IPTM di PTSP," terang Ratna.
Ratna menuturkan, program pemakaman gratis bagi keluarga miskin ini akan diberlakukan di 22 TPU di DKI Jakarta. Melalui program itu, biaya pemakaman mulai pengkafanan, pemandian, penguburan, bangku, tenda dan sound system, sepenuhnya ditanggung Pemprov DKI.
Pasalnya, sesuai kebijakan Pemprov DKI, bagi pemilik kartu Gakin akan mendapat subsidi sebesar Rp 885.000 untuk setiap jenazah.
Ratna menambahkan, selain pemakaman gratis bagi keluarga miskin, mulai tahun depan pihaknya juga menyiapkan program pelayanan pemakaman gratis bagi keluarga terlantar.
"Program makam gratis buat keluarga terlantar, tidak di semua TPU. Tapi khusus di TPU Tegal Alur saja," tandas Ratna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.