Langsung ke konten utama

Mogok Nasional, Dunia Usaha Diperkirakan Rugi Rp 500 M

Mogok Nasional, Pengusaha Jakarta Rugi Rp 500 M
Sumber: beritajakarta.com
Aksi mogok nasional buruh menolak PP Nomor 78 Tahun 2015 menyebabkan kalangan pelaku usaha di Jakarta mengalami kerugian sekitar Rp 500 miliar.
Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, aksi mogok buruh yang dilakukan sejak Selasa (25/11) hingga Jumat (27/11), menyebabkan kelumpuhan operasional puluhan sektor usaha di Jakarta.
Sarman mengungkapkan, akibat aksi buruh itu Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung dan Marunda lumpuh total. Sedangkan di kawasan Industri Ancol dan PT Jiep Pulogadung, sebagian perusahaan setop operasi. 
"Kalangan dunia usaha sangat menyayangkan aksi mogok yang dilakukan oleh buruh. Hal ini semakin menunjukkan bahwa produktivitas pekerja kita semakin tidak kompetitif," ujar Sarman, Jumat (27/11).
Ducapkan Sarman, paradigma berpikir para pengurus Serikat pekerja harus berubah dalam menyikapi kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan buruh. Seharusnya, tidak lagi dengan mogok atau demo tapi ke depankan dialog atau jalur hukum.
"Setiap pabrik bisa mengalami kerugian sekitar Rp 3 - Rp 5 miliar rupiah setiap hari. Walaupun kita belum mendapatkan angka yang pasti tapi kerugian dunia usaha kita perkirakan mencapai 500 miliar," tandas Sarman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.