Langsung ke konten utama

TPST Bantar Gebang Bisa Terima Sampah Bekasi

       Alat Berat di PTSP Bantar Gebang Ditambah BertahapPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera membangunIntermediate Treatment Facilities (ITF) di dalam kota. Sehingga ke depan pengelolaan sampah DKI tidak bergantung ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang seperti saat ini.
"Kedepan kalau dalam kota sudah ada ins inerator, berarti yang di Bantar Gebang akan fokus untuk bekasi dan sekitarnya"
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, jika DKI telah memiliki insinerator atau tempat pembakaran sampah di dalam kota, maka TPST Bantar Gebang bisa digunakan oleh Pemerintah Kota Bekasi.
"Kedepan kalau dalam kota sudah ada insinerator, berarti yang di Bantar Gebang akan fokus untuk bekasi dan sekitarnya," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Basuki menerangkan, selama ini pihaknya telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bekasi. Terlebih saat ini pengelolaan TPST Bantar Gebang telah diambil alih oleh Pemprov DKI.
"Kami kan ada kerjasama dengan Bekasi," tandasnya.
Pemprov DKI Jakarta akan menunjuk dua BUMD DKI Jakarta untuk membangun ITF yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Pembangunan Jaya. Pembangunan berbagai ITF tersebut sempat tertunda karena beberapa hal.
Setelah adanya Perpres Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah maka Pemprov DKI bisa menunjuk langsung BUMD untuk membangun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.