Langsung ke konten utama

Pembangunan Waduk Rambutan 2 Dimulai

Pembangunan Waduk Rambutan 2 DimulaiDinas Tata Air DKI Jakarta mulai meneruskan pembangunan Waduk Rambutan 2 di wilayah RT 04/04, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Saat ini pembangunan waduk sudah dimulai dengan dilakukan pengerukan lahan.

" Pembangunan Waduk Rambutan ini oleh Dinas Tata Air DKI. Kami hanya membantu menertibkan bangunan liar di atas lahan untuk waduk"
Waduk ini diperuntukan sebagai penampungan air dan antisipasi banjir di wilayah tersebut. Lokasinya persis di sisi barat akses keluar Terminal Kampung Rambutan.
Pantauan Beritajakarta.com, Rabu (27/7), dua alat berat dioperasikan untuk mengeruk lahan yang dijadikan waduk. Pada bagian tengah, bahkan sudah banyak air yang tertampung di waduk tersebut.
Camat Ciracas, Manson Sinaga mengatakan, pembangunan waduk merupakan kewenangan Dinas Tata Air. Hanya saja sebagian lahannya masih terdapat bangunan liar yang dihuni warga. Pada pekan lalu, 13 bangunan liar sudah dibongkar olehnya. Namun pada sisi selatan waduk masih ada belasan bangunan lagi.
"Pembangunan Waduk Rambutan ini oleh Dinas Tata Air DKI. Kami hanya membantu menertibkan bangunan liar di atas lahan untuk waduk," kata Manson.
Sementara, Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Timur Dinas Tata Air DKI, Maryana mengatakan, saat ini memang sedang dibangun Waduk Rambutan 2 yang lokasinya di sisi barat Terminal Kampung Rambutan. Sayangnya ia mengaku banyak tidak tahu soal waduk tersebut. Mulai dari luas lahan waduk dan kedalamannya, target pembangunan hingga anggaran pembuatan waduk.
"Untuk luas lahannya saya belum tahu karena kan di sisi selatan masih ada rumah. Target pembangunannya juga belum tahu karena kan harus membongkar bangunan yang masih tersisa," tandas Maryana.
Menurutnya, pembangunan waduk ini menggunakan peralatan sendiri. Hanya tenaga operator alat berat yang harus dibayar.
Saat ini pembangunan waduk dimulai dari tengah terlebih dulu. Sebab ia belum tahu persis batasan lokasi yang akan dibangun waduk. Pada sisi timur berbatasan dengan pagar pembatas terminal. Sisi utara, barat dan selatan, berbatasan dengan permukiman warga.
www.beritajakarta.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke