Langsung ke konten utama

Djarot Pilih Gunakan Mobil Dinas Pelat Merah

Sumber: beritajakarta.com
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku lebih memilih menggunakan mobil dinasnya dengan pelat merah untuk menyikapi pemberlakuan sistem ganji genap yang dimulai uji coba Rabu (27/7) kemarin hingga Jumat (26/8) mendatang.
"Kalau boleh pelat diganti merah, ganti pelat merah aja," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7).
Dikatakan Djarot, dirinya tidak ingin jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membelikan mobil dinas baru untuknya karena penerapan sistem ganjil genap tersebut.
"Dari pada kita beli dua mobil, engak usah udah banyak mobil," ucap Djarot.
Ia menilai, mengganti mobil dinasnya dari pelat hitam menjadi pelat merah dilakukan selain karena mencegah pemborosan anggaran dengan membeli mobil dinas lain, langkah itu juga dianggap sebagai bentuk pencegahan pembuatan pelat palsu.
"‎Daripada kita malsu. Kan bisa aja kita malsu punya nomor. Nomor saya yang pelat hitam 1962, misalkan aku juga nomor 1963, daripada malsu, nipu, lebih baik pakai pelat merah aja," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.