Langsung ke konten utama

Belum Ditemukan Pengendara Gunakan Pelat Palsu

Belum Ditemukan Pengendara Gunakan Pelat PalsuGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai pelaksanaan ganjil genap selama dua hari uji coba cukup baik. Bahkan selama pelaksanaan belum ditemukan adanya pelat palsu.

"Ganjil genap cukup baik, cukup memuaskan. Jadi memang, saya lihat masyarakat juga kami terima kasih ada beberapa yang coba jelasin, kami juga tak temukan ada pelat palsu "
"Ganjil genap cukup baik, cukup memuaskan. Jadi memang, saya lihat masyarakat juga kami terima kasih ada beberapa yang coba jelasin, kami juga tak temukan ada pelat palsu," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut Basuki, polisi akan langsung mengetahui jika ada pengendara yang menggunakan pelat palsu. Jika terbukti menggunakan pelat palsu pengendara akan langsung dipidanakan. "Kan polisi bisa kenalin mana yang palsu dan asli," ujarnya.
Saat ini, kebijakan ganjil genap baru diberlakukan uji coba saja. Sehingga jika ada yang nekat menerobos tidak sesuai dengan tanggal hanya akan diberikan peringatan saja. Sementara sanksi tilang baru akan diberlakukan milai bulan depan.
"Sanksi setelah satu bulan lah. Kami niatnya enggak ada nyusahin warga, ini kan cuma untuk kepentingan bersama saja," tandasnya.
Seperti diketahui kebijakan ganjil genap mulai diujicobakan pada 27 Juli lalu. Ruas jalan yang diberlakukan yakni eks 3 in 1 yang sebelumnya telah dihapus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.