Langsung ke konten utama

PHL TPU di Jakbar akan Dirotasi

Sumber: beritajakarta.com
Petugas Pekerja Harian Lepas (PHL) yang bekerja di taman pemakaman umum (TPU) se-Jakarta Barat akan dirotasi.
Rotasi dilakukan guna memberantas praktik mafia tanah makam yang marak terjadi saat ini.
"Perputaran PHL yang bertugas di TPU dilakukan aar tidak ada lagi istilah penguasa tanah makam," kata Uus Kuswanto, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat, Kamis (28/7).
Selain rotasi, kata Uus, pihaknya juga akan melibatkan peran serta warga di sekitar areal pemakaman khususnya di TPU Tegal Alur agar praktik kapling makam fiktif tidak terjadi di masa mendatang.
"Peran serta warga dan tokoh masyarakat sangat penting agar jika mengetahui adanya oknum yang bermain untuk makam fiktif bisa diingatkan. Bahkan, jika terbukti, kami akan melaporkan kepada pihak yang berwajib sebagai efek jera," ujarnya.
Uus mengakui praktik mafia makam fiktif telah terjadi sejak tahun sebelumnya. Sebab, pegawai yang saat ini ditugaskan di seluruh TPU se Jakarta Barat merupakan orang baru. 
"Makam fiktif ini sudah ada sebelum para pegawai baru bertugas di TPU. Sekitar 80 hingga 90 persen pegawai Sudin Pertamanan dan Pemakaman yang bertugas di TPU adanya orang baru," tuturnya.
Rencananya, Pemkot Administrasi Jakarta Barat dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta akan melakukan verifikasi pendataan bersama, Jumat (29/7). Kegiatan ini juga dibuka untuk umum agar masyarakat mengetahui duduk permasalahan.
Hingga saat ini, sebanyak 167 makam fiktif ditemukan di tiga TPU yakni lima makam di TPU Tegal Alur unit Islam dan kristen sebanyak 160 unit serta dua makam fiktif di TPU Joglo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke