Langsung ke konten utama

Proyek Pintu Air di Waduk Rawa Babon Mangkrak

Sumber: beritajakarta.com
Warga Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, mengeluhkan mangkraknya proyek pembuatan pintu air di Waduk Rawa Babon.

Pembangunan waduk itu sudah terhenti selama tiga bulan. Dampaknya, saat debit air waduk tinggi, air meluap ke Jalan Raya PKP hingga menimbulkan genangan setinggi 30 sentimeter.
Pantauan Beritajakarta.com, Selasa (26/7), pintu air yang terletak di sisi utara waduk,  pengerjaannya belum tuntas. Bagian samping kiri kanan pintu air yang dibeton cor dan masih terbungkus papan. Di sekeliling pintu air terdapat lubang dengan lebar sekitar tiga meter dan kedalaman sekitar empat meter.
Yang mengkhawatirkan, pada sebagian sampingnya hanya dipasangi bambu sebagai pengaman. Oleh warga sekitar terpaksa dipasangi tangga sepanjang sekitar empat meter. Agar tidak ada anak-anak yang bermain di sekitar pintu air.
Maih (38), warga sekitar mengatakan, tidak ada aktivitas pembangunan selama tiga bulan ini. Warga berharap proyek cepat dituntaskan dan di sekeliling pintu air dibuat pagar pengaman permanen.
"Seingat saya sudah tiga bulan ini tidak ada kegiatan. Pintu air dibiarkan begitu saja. Harusnya cepat-cepat diselesaikan agar tidak membahayakan anak-anak," kata Maih, Selasa (26/7).
Kasi Pemeliharaan Sudin Tata Air Jakarta Timur, Jozerizal mengatakan, akan menindaklanjuti keluhan warga.
"Saat itu, lagi pengecoran tiang pintu air, jadi pas hujan deras, ada genangan jadi dihentikan. Pintu air ini untuk mengganti yang lama karena sudah rusak atau tak berfungsi," tandasnya.
Sejauh ini, pihaknya tidak mengetahui, proyek waduk ini terhenti. Namun, ia berjanji untuk menindaklanjutinya agar secepatnya selesai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke