Langsung ke konten utama

250 Personel Dikerahkan Saat Ujicoba Sistem Ganjil Genap

250 Personel di Kerahkan Ujicoba Pemberlakuan Ganjil GenapRatusan petugas gabungan dikerahkan dalam pelaksanaan ujicoba sistem ganjil genap hari ini. Nantinya mereka akan disiagakan disejumlah lokasi persimpangan Traffic Light (TL) sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Gatot Subroto.

"Ada 130 personel dari Kepolisian, 60 personel Dishub dan 60 Satol PP "
"Petugas yang dikerahkan 250 personel. Ada 130 personel dari Kepolisian, 60 personel Dishub dan 60 Satol PP," kata Andri Yansyah,  Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, di kawasan Monas, Rabu (27/7).
Ia menjelaskan, petugas tersebut akan bersiaga di 15 titik di TL mulai dari Bundaran Patung Kuda ada dua titik, Bank Indonesia dua titik, Sarinah dua titik, Bundaran HI dua titik, Imam Bonjol dua titik, Bundaran Senayan dua titik, CSW dua titik, Simpang Kuningan Gatot Subroto dan Simpang Kuningan Mampang satu titik.
"Petugas yang jaga akan dibagi dua shift sesuai pagi dan sore, sesuai dengan diberlakukan kebijakan. Pagi pukul 07.00 hingga 10.00,  dan sore pukul 16.00 hingga pukul 20.00," ujarnya.
Seperti diketahui, hari ini Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mulai melakukan ujicoba kebijakan pengendalian lalu lintas ganjil genap hari ini. Kebijakan ini hanya sementara sebelum diberlakukannya sistem jalan berbayar atau Enterprise Resource Planning (ERP) diterapkan.
Ujicoba kebijakan pengendalian lalu lintas ganjil genap yakni melakukan sosialisasi dengan membagi-bagikan brosur kepada pengendara kendaraan yang melintas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke