Langsung ke konten utama

Serapan Anggaran 3 SKPD di Jakbar Masih Rendah

Sumber: beritajakarta.com
Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) di Jakarta Barat diminta meningkatkan realisasi penyerapan anggaran tahun 2016.

Sebab, hingga kini tercatat masih ada tiga instansi yang penyerapan anggarannya masih di bawah enam persen.
Wakil Walikota Jakarta Barat, M Zen mengatakan, tiga instansi dengan serapan anggaran di bawah enam persen masing-masing Suku Dinas Tata Air, Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) dan Suku Dinas Perumahan dan Gedung Jakarta Barat.
"Realisasi penyerapan anggaran terendah Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda yang baru mencapai 1.07 persen," katanya, Selasa (26/7).
Ia melanjutkan, peringkat kedua dan ketiga instansi dengan serapan anggaran terendah yakni Suku Dinas KUMKMP sebesar 2,7 persen dan Suku Dinas Tata Air sebesar 5,7 persen.
"Realisasi penyerapan paling besar di kelurahan Mangga Besar yang mencapai 51 persen serta Kedoya Selatan mencapai 49 persen," lanjutnya.
M Zen mengungkapkan, sampai saat ini total realisasi penyerapan anggaran seluruh UKPD dan SKPD di Jakarta Barat mencapai Rp 2,2 triliun dengan rincian SKPD sekitar Rp 1,8 triliun dan UKPD Rp 414 miliar.
"Kita minta Sudin Tata Air mempercepat penyerapan anggaran dengan kegiatan penataan saluran air di kelurahan dan kecamatan," pintanya.
Menanggapi itu, Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat, Imron menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu proses lelang bahan material untuk penataan saluran air di kelurahan maupun kecamatan diselesaikan.
"Kalau proses lelang ini rampung, kami pastikan realisasi serapan anggaran sekitar 70 persen atau sebesar Rp 88 miliar," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke