Langsung ke konten utama

Pembangunan Stadion BMW Ditunda

Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan pembangunan Stasion Bersih Manusiawi Wibawa (BMW), Jakarta Utara ditunda. Sebab pembangunannya harus dilakukan dengan tahun jamak.

Sementara sesuai dengan Peraturan Menteri (Permendagri) Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, tidak diperkenankan karena melewati masa jabatan Basuki.
"Ya ditunda, enggak bisa pakai APBD tahun ini, setahun enggak selesai. Kalau sepotong-sepotong lelang bakal mangkrak," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7).
Basuki memperkirakan pembangunan Stadion BMW membutuhkan sekitar dua tahun. Namun sesuai dengan permendagri tersebut, pembangunan multi years tidak bisa dilakukan jika melewati masa jabatan kepala daerah.
"Kalau pakai APBD tidak boleh tahun jamak. Karena jabatan saya akan berakhirkan Oktober, kalau dianggap terpilih lagipun tetap enggak boleh katanya," ucapnya.
Jika menggunakan APBD, pembangunan baru bisa dilakukan pada tahun 2018 mendatang. Sementara jika tetap dibangun tahun ini, maka harus dilakukan lelang dua kali.
"Jadi harus APBD 2018 baru bisa. Saya nggak mau lagi lelang setahun-setahun, pengalaman Masjid Raya di Daan Mogot begitu. Biaya lebih mahal dan jelek mutunya," tegasnya.
Sebelumnya, Basuki ingin menyerahkan pembangunan Stadion BMW kepada pengembang reklamasi. Namun karena adanya penghentian reklamasi, maka rencana tersebut dibatalkan. "Kecuali kontribusi tambahan kemarin itu jalan. Saya tinggal minta mereka bangun rumah sakit termasuk stadion," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke