Langsung ke konten utama

Pemkot Jakbar sudah Cetak 658 E-KTP

Sumber: beritajakarta.com
Sejak diberi kewenangan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Pemkot Administrasi Jakarta Barat langsung mengebut pencetakan e-KTP warga. Tercatat, sejak April-Juli 2015, sudah 658 keping e-KTP yang telah tercetak.

Jumlah tersebut dihasilkan dari dua pencetakan e-KTP di Jakarta Barat yakni, di gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kantor Walikota Jakarta Barat dan PTSP Kantor Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari.
Kasudin Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemkot Administrasi Jakarta Barat, Mohammad Hatta mengatakan, dari 658 e-KTP yang sudah dicetak, 613 kartu dicetak di PTSP Kantor Kelurahan Krukut dan 45 kartu dicetak di PTSP Kantor Walikota Jakarta Barat.
Perihal masih minimnya jumlah pencetakan e-KTP di PTSP Kantor Walikota Jakarta Barat, ia menolak jika dikatakan karena minim sosialisasi. Persoalan itu, lebih karena pengadaannya yang baru berjalan selama 23 hari. Sedangkan untuk PTSP Kantor Kelurahan Krukut, sudah hampir berjalan tiga bulan.
“Bukan karena minim sosialisasi, tapi pengadaannya yang memang masih baru berjalan 23 hari,” ujarnya, Kamis (30/7).
Sedangkan untuk batas akhir pencetakan e-KTP, sesuai kebijakan akan dilaksanakan hingga akhir Desember 2015. Diharapkan hingga batas akhir itu, seluruh warga Jakarta Barat yang sudah wajib memiliki KTP terekam datanya sehingga bisa memiliki e-KTP.
"Saat ini dari sebanyak 1.622.021 wajib KTP, sebanyak 1.436.086 sudah terima e-KTP. Jadi saat ini yang belum terima e-KTP sebanyak 185.935,” tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke