Langsung ke konten utama

500 Ton Lumpur Diangkat dari Kali Krukut

Untuk mencegah banjir di saat musim penghujan nanti, Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan melakukan pengerukan lumpur di Kali Krukut, Kelurahan Petogogan, Jakarta Selatan.
Pengerukan sedimen dilakukan sepanjang 200 meter dengan kedalaman dua meter. "Ada sebanyak 500 ton lumpur yang berhasil diangkat," ujar Suyadi, Kepala Seksi Pemeliharaan Sistem Pengendali Banjir Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Jumat (31/7).Dari pengerukan yang dilakukan sejak Senin (27/7) hingga Kamis (30/7), 500 ton lumpur berhasil diangkat dari kali tersebut.
Sumber: Beritajakarta.com

Pantauan beritajakarta.com, ada dua eskavator dikerahkan untuk mengeruk sedimen Kali Krukut yang memisahkan Kelurahan Petogogan dan Pulo Mampang.
Rencananya, pengerukan Kali Krukut akan diteruskan hingga 1.500 meter. "Targetnya 1.500 meter, bisa selesai dalam waktu 1,5 bulan. Nanti kalau sedimennya sudah kering akan dibuang ke daerah PLTU di daerah Ancol," ungkapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.