Langsung ke konten utama

Antisipasi Gas Oplosan, Tiga Agen Gas Elpiji Disidak

Mengantisipasi beredarnya gas elpiji oplosan seperti yang ditemukan di Kelurahan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dua hari lalu, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta menggelar inspeksi mendadak (sidak) di tiga agen gas elpiji besar.
Ketiga agen gas elpiji yang terkena sidak masing-masing berlokasi di Jalan Pegangsaan Dua (Jakarta Utara), Jalan Rawasari Selatan (Jakarta Pusat) dan Jalan Haji Ten (Jakarta Timur).
Sumber: Beritajakarta.com
Satu per satu tabung gas elpiji 12 kilogram ditimbang petugas. Kelaikan tabung gas meliputi fisik tabung hingga tekanan tidak luput dari pemeriksaan petugas. Dari hasil sidak, petugas menemukan beberapa tabung gas kosong yang beratnya mencurigakan dari semestinya.
“Untuk gas elpiji 12 kilogram, tabung kosongnya itu seharusnya beratnya sekitar 15 kilogram. Tapi tadi kita lihat ada yang sampai 16,22 kilogram, kita langsung cek nomor serinya untuk pengecekan lebih lanjut,” ujar Robinhot Sinaga, Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian dan Perlindungan Konsumen Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Jumat (31/7).
Selain itu, menurut Robinhot, petugas juga menemukan puluhan tabung yang sudah habis masa pakainya. Tabung gas elpiji seharusnya setiap lima tahun sekali diperiksa, diperbaiki tekanannya dan dicat ulang.
"Tapi buktinya banyak tabung yang sudah delapan tahun belum diperbaiki. Kalau tidak dicek dan diperbaiki, ketebalan dan tekanan gasnya berkurang sehingga rawan meledak. Hasil ini nanti akan kita laporkan ke gubernur untuk bersurat ke PT Pertamina,” papar Robinhot.
Dikatakan Robinhot, berdarakan hasil sidak di tiga agen besar, pihaknya tidak menemukan gas elpiji yang dioplos air. Menurutnya, pelaku pengoplosan gas elpiji bisa dikenakan sanksi sesuai UU Nomor8 Tahun 2009 tentang Perlindungan Konsumen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.