Langsung ke konten utama

Cegah Gas Oplosan, Tiga SPBE akan Diperiksa

Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Timur bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) serta DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Dan Gas (Hiswana Migas) DKI Jakarta berencana melakukan tera ulang timbangan terhadap tiga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). 
Sumber: Beritajakarta.com
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurnia menjelaskan, pemeriksaan tiga SPBE ini untuk mengantisipasi beredarnya gas elpiji dioplos air, seperti kasus yang ditemukan di Kelurahan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dua hari lalu.
Ketiga SPBE yang menjadi sasaran pemeriksaan adalah SPBE Garis Cakra di Jalan Komarudin Sisi Timur, SPBE Niaga Nusantara di Jalan Ujung Menteng dan SPBE Batavia di Jalan Raya Pulogebang.
Menurut Tuti, sebanyak 85 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di 10 wilayah kecamatan juga akan diperiksa.
"Nanti kita akan bersama-sama turun ke lapangan. SPBE dan SPBU perlu ditera ulang karena sudah setahun belum dilakukan. Makanya kami minta pada Dinas KUKMP dan Hiswana Migas untuk tera ulang," kata Tuti, Jumat (31/7).
Menurut Tuti, sejauh ini di Jakarta Timur belum ditemukan kasus gas elpiji dioplos air. Menurutnya, jika ditemukan pelanggaran pastinya akan diambil tindakan tegas sesuai UU Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perlindungan Konsumen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.