Langsung ke konten utama

APBDP 2014 Tak Prioritaskan Bidang Pendidikan

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui telah mencoret pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD 2014. Bahkan, dalam APBD Perubahan 2014 tidak ada prioritas bidang pendidikan, terlebih untuk pembelian UPS.
Dikatakan Ahok, Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA dan PPAS) APBD Perubahan 2014, ditandatangani oleh dirinya dan Ferrial Sofyan, Ketua DPRD saat itu.
Sumber: Beritajakarta.com
"Di situ disebutkan apa yang prioritas di DKI sampai harus membuat APBD Perubahan. Disebutkan satu soal lingkungan, transportasi. Tidak ada soal pendidikan," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (31/7).
Ahok juga mempertanyakan mengapa pengadaan UPS tiba-tiba muncul. DPRD juga tidak mengakui memasukkan anggaran tersebut. "Dari mana UPS masuk? DPRD tidak mau mengakui kalau mereka yang masukin karena kan dulu belum ada e-budgeting," ucapnya.
Untuk membuktikannya, Ahok kemudian menggunakan sistem e-budgeting dalam APBD 2015. Kemudian diketahui adanya usulan pengadaan UPS dari DPRD. "Tahun 2015 di KUA PPAS tidak ada usulan UPS. Tapi versi DPRD ternyata ada. Kalau mereka klaim APBD asli berarti mereka melanggar kesepakatan yang tertuang dalam MoU antara eksekutif dan legislatif," ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.