Langsung ke konten utama

Sampah Penuhi Sejumlah Saluran PHB di Jaktim

Upaya Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur yang rutin melakukan pembersihan sampah di sejumlah saluran penghubung (PHB) ternyata kurang membuahkan hasil maksimal. Pasalnya, minimnya kesadaran warga membuat sejumlah saluran PHB kerap dipenuhi sampah.   
Sumber: Beritajakarta.com
Pantauan beritajakarta.com, tumpukan sampah antara lain terdapat di saluran PHB Jalan Terate RT 02/01, Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit. Saluran PHB dengan lebar 2,5 meter ini banyak dipenuhi sampah yang diduga dibuang warga sekitar. Kondisi serupa juga terdapat di Saluran PHB Jalan Olahraga 1, Cililitan.
Termasuk di Kali Cipinang, tepatnya di belakang Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, banyak ditemukan sampah. Bahkan sampah ini kondisinya menumpuk di tengah kali dan di kolong jembatan.
Rokhayah (49), warga RW 01 Pondok Bambu mengatakan, sebenarnya petugas kebersihan rutin membersihkan sampah. Namun sayangnya warga tetap membuang sampah ke saluran PPHB tersebut.
"Sebenarnya saya lihat petugas rutin membersihkan sampah. Seminggu sampai tiga kali turun ke bawah. Tapi karena masih banyak warga buang sampah sembarangan, saluran air ini tetap banyak sampah," ujar Rokhayah, Jumat (31/7).
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, Wahyu Pujiastuti mengatakan, minimnya Pekerja Harian Lepas (PHL) membuat pihaknya kewalahan menangani sampah di saluran PHB.
Menurut Pujiastuti, saat ini tercatat ada 1.467 PHL. Namun dari jumlah itu, hanya 230 PHL yang khusus bertugas mengangkut sampah di saluran PHB. Selebihnya bertugas sebagai pengemudi truk, kru truk sampah, tenaga administrasi dan penyapu jalan.
"Padahal jumlah titik saluran PHB yang kami tangani ada 109 titik. Sedangkan tenaga PHL-nya hanya 230 orang. Jelas ini sering menjadi kendala kami dalam penanganan sampah di saluran PHB," ujar Pudjiastuti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.