Langsung ke konten utama

Pejabat Eselon III Diminta Jadi Team Work Eselon II

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah meminta 24 pejabat Eselon III yang baru saja dilantik bisa membantu Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menuntaskan program-program di DKI yang telah dituangkan dalam APBD 2015. 
Sumber: Beritajakarta.com
"Saya juga berharap saudara-saudara tidak akan lagi ada adaptasi, tapi langsung menjadi team work bagi pejabat Eselon II-nya (Kepala SKPD, red) di tahun 2015 yang sudah memasuki semester dua," katanya Saefullah, saat pelantikan pejabat Eselon III di lantai 22 Gedung Blok G, Balaikota, Jumat (31/7).
‎Selain itu, pejabat yang dilantik dintruksikan untuk mengikuti orientasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"‎Karena konsepnya kalau tidak ada masyarakat, maka tidak akan ada pejabat. Gubernur pun tidak akan pernah ada kalau tidak ada masyarakatnya. Jadi, keberadaan kita untuk memberi pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Mantan Walikota Jakarta Pusat ini me‎ngingatkan kepada 24 pejabat Eselon III dan seluruh pejabat DKI untuk memberi pelayanan penuh terhadap masyarakat DKI dari mereka masih bernyawa sampai dikubur.
‎"Sampai masyarakat mati, kita tetap masih tetap harus melayani mulai dari administrasi sampai penguburan. Sudah dikubur pun kita masih beri pelayanan pemeliharaan makam," tandasnya.
‎Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, 24 pejabat Eselon III yang dilantik hari ini terdiri dari lima pejabat di BKD DKI, dua pejabat di Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI, empat pejabat di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI, ‎enam pejabat di Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI, empat pejabat di Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI, satu pejabat di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, dan dua pejabat di BAZIS Provinsi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.