Langsung ke konten utama

Disdik Bantah Bekukan Ekskul Pencinta Alam SMAN 46

Kadisdik DKI Bantah Pembekuan Ekstrakurikuler Pencinta Alam di SMA Negeri 46Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta membantah telah melakukan pembekuan kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam di SMA Negeri 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bahkan, pihak kepala sekolah telah dipanggil untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya juga memanggil Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 46 guna diminta klarifikasi terkait surat pengaduan dari seorang alumni kepada Gubernur DKI Jakarta yang memprotes keras pembekuan ekstrakurikuler pencinta alam oleh pihak sekolah."Di dalam Peraturan Gubenur (Pergub) maupun surat edaran, tidak ada pembekuan kegiatan eksrakurikuler di sekolah. Jadi, itu ngawur. Tidak ada pembekuan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Arie Budhiman di Balaikota, Kamis (30/7).
"Kepsek menegaskan tidak ada pembekuan. Jadi, itu malah patut diduga, mereka melakukan kekerasan karena yang dilarang bukan kegiatan tapi tindakan kekerasan. Tidak ada pembekuan," ujarnya 
Arie mengaku, Kepsek SMA Negeri 46 memang pernah berpesan kepada alumni maupun pengurus agar tidak menggunakan kekerasan kepada adik kelas saat menggelar kegiatan pencinta alam. Ia juga berpesan agar alumni maupun pengurus ekstrakurikuler pencinta alam SMA Negeri 46 untuk tidak memakai kekerasan dalam pembinaan karakter kepada siswa baru.
"Sayangilah adik-adik kelas, jangan pakai kekerasan berdalih pembentukan karakter. Alumni harus menjadi panutan dan pelindung," ucapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.