Langsung ke konten utama

Ahok Nilai Sistem KJP Sudah Tepat Sasaran

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menggunakan sistem pembatasan pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP). Diharapkan, sistem baru ini akan lebih tepat sasaran dalam penggunaan, karena penarikan uang tunai dibatasi setiap minggunya.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, dengan pembatasan pencairan dana bisa lebih terkontrol. Pemegang KJP juga hanya diperbolehkan membeli perlengkapan sekolah secara non tunai.  
Sumber: Beritajakarta.com
"Lebih tepat sasaran dan lebih terkontrol. Kalau nggak tepat pun saya bisa lacak Anda karena transfer kalau pun bocor itu cuma tarik seminggu Rp 50 ribu untuk SMP dan SMA, serta SD RP 50 ribu dua minggu. Bisa kita lacak sekarang," kata Ahok, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (31/7).
Ahok pun akan tetap waspada meski sistem telah diperbaiki. Direksi Bank DKI tetap diminta untuk mengawasi pelaksanaan sistem yang baru diterapkan tahun ini. "Saya pikir-pikir bisa main lagi nih. Saya ingetin direksi Bank DKI ini harus diawasi nih," ucapnya.
Pengawasan yang diminta agar pemegang KJP tidak transfer ke rekening lainnya. Karena hal itu bisa menjadi celah untuk menarik uangnya. "Yang harus diawasi, dia tidak bisa transfer ke rekening orang lain, dia tidak boleh tarik tapi ke minimarket boleh tarik kontan itu loh," ujarnya.
Ahok mengegaskan, jika menemukan kasus tersebut maka yang bersangkutan akan dipidanakan dan dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Karena hal itu termasuk kejahatan perbankan. Pelaku tidak hanya dikenakan tindak pidana ringan (tipiring), agar memberikan efek jera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.