Langsung ke konten utama

DKI Dapat 300 Bus BRT dari Kemenhub

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mendapatkan tambahan bus dari Kementerian Perhubungan. Bus yang akan dioperasikan merupakan rakitan dengan standar Bus Rapid Transit (BRT) seperti bus Transjakarta.
"Tahap pertama nanti 78 bus datang. Nanti, 300 itu masuk ke DKI," kata Basuki, Jumat (31/7).Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku DKI akan mendapatkan jatah sebanyak 300 unit bus dari total 3.000 bus yang dirakit hingga tahun 2019. 
Sumber: Beritajakarta.com
Bus akan beroperasi di Jabodetabek yang dikelola oleh Perum Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) sebagai moda Transjabodetabek.
Bus-bus itu nantinya akan beroperasi dari luar Jakarta dan melintas di jalur bus TransJakarta. Penumpang Tranjakarta tak perlu membayar lagi naik bus tersebut. "Jadi sistem kerjasama kita adalah penumpang bus yang dari luar kota, yang dia bayar Rp 9.000 itu," katanya.
Penumpang yang pindah ke koridor lain pun tidak akan dikenakan tarif lagi. Karena itu, nantinya bus-bus tersebut akan dilengkapi dengan mesin tap kartu bus TransJakarta. Sistem ini juga yang ditawarkan kepada pengelola Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), namun belum ada kesepakatan.
Ke depan sistem ini juga akan diterapkan untuk pengelolaan Kopaja, Metromini, dan Kopami. "Nah ini yang mau kita terapkan di semua Metromini, Kopaja, dan Kopami yang terintegrasi. Mereka mau pasang semua alatnya di dalam bus. Misalnya dia bayar Rp 9 ribu, terus masuk busway dia nanti naik Transjakarta kita tidak bayar lagi. Nah orang yang dari Transjakarta kalau dia naik bus dari PPD ini, sebelum ke luar kota dia masih tidak bayar," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.