Langsung ke konten utama

60 Titik Hidran di Jaksel Rusak

Sebanyak 60 titik hidran dari 237 titik di Jakarta Selatan rusak dan tak bisa dioperasikan. Alhasil, jika ada peristiwa kebakaran akan menghambat kinerja Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan dalam menjinakkan si jago merah.
Sumber: Beritajakarta.com

Tidak hanya itu, di beberapa titik tekanan air yang keluar dari hidran pun masih menjadi kendala.
"Khusus di Jakarta Selatan ada 237 titik hidran kebakaran yang tersebar di 9 kecamatan," ujar Irwan, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Jumat (31/7).
Hidran terbanyak berada di Kecamatan Kebayoran Baru dengan 79 titik. Lalu Kecamatan Kebayoran Lama 36 titik, Kecamatan Mampang Prapatan 15 titik, Kecamatan Pesanggrahan 1 titik, Kecamatan Cilandak 21 titik, Kecamatan Tebet 31 titik, Kecamatan Setia Budi 25 titik, Kecamatan Pancoran 16 titik, dan Kecamatan Pasar Minggu 13 titik.
"Yang tidak ada itu di Kecamatan Jagakarsa. Karena infrastukturnya belum mendukung hidran," ucap Irwan.
Namun tidak semua hidran tersebut dalam keadaan baik. Ada 60 titik hidran yang mengalami kerusakan dan tidak bisa dioperasikan. "Dari jumlah itu ada 60 titik yang rusak. Tapi kebanyakan karena tidak keluar airnya lagi," terangnya.
Meskipun begitu, belum ada program perbaikan ataupun penambahan titik hidran. "Belum ada penambahan. Lagi pula itu kewenangannya di dinas, kita hanya perawatan saja," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.