Langsung ke konten utama

PKL di Jl Darmawangsa dan Jl Kramat Pela Dapat SP 3

Pedagang di Jl Darmawangsa dan Jl Kramat Pela Dapat SP 3
Sumber: beritajakarta.com
Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jl Darmawangsa I, RT 08/01 dan Jl Kramat Pela III, RT 06/04 diberikan surat peringatan ketiga (SP 3).

Kebaradaan kios-kios maupun lapak pedagang di dua lokasi itu diketahui menutup saluran air dan berada di atas trotoar.
Lurah Pulo, Kebayoran Baru, Gita Puspita Sari mengatakan, sedikitnya ada lima pedagang yang berjualan di atas saluran air dan trotoar di Jalan Kramat Pela III, sedangkan di Jalan Darmawangsa I sebanyak 18 kios pedagang menutup saluran air.
"Sudah sosialisasi dari jauh-jauh hari di kantor kelurahan, dan tanggal 17 Juni kemarin juga sudah kami berikan surat imbauan, tapi nggak digubris pedagang," kata Gita, Rabu (29/6).
Dikatakan Gita, baru ada satu pedagang yang sudah membongkar sendiri kiosnya, sementara yang lain bertahan. Dalam waktu dekat, apabila pedagang masih bertahan terpaksa dilakukan penertiban.
"Untuk di Jalan Darmawangsa I ditertibkan malam lebaran, kalau yang di Kramat Pela III setelah beres di Darmawangsa I, setelah lebaran," tandasnya.
Apabila kedua lokasi sudah steril dari lapak berdagang pihaknya akan mengembalikan fungsinya. Rencananya, sambung Gita, untuk di Jalan Kramat Pela III akan dibangun taman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.