Langsung ke konten utama

120 Odong-Odong di Muara Angke Terancam Dikandangkan

Sebanyak 120 pemilik odong-odong yang beroperasi di kawasan Pelelangan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara diberikan sosialisasi tata tertib dan aturan pengoperasian odong-odong.


" Aturannya odong-odong buat angkutan barang. Ini malah dimodifikasi jadi mengangkut penumpang. Jelas nggak aman"
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Jakarta Utara, Benhard Hutajulu mengatakan, saat ini total odong-odong yang dimodifikasi sebanyak 120 kendaraan yang dimiliki 60 orang.
“Aturannya odong-odong buat angkutan barang. Ini malah dimodifikasi jadi mengangkut penumpang. Jelas nggak aman,” ujar Benhard, Selasa (28/6).
Diakui Benhard, pihaknya sudah sering melakukan penertiban odong-odong. Namun, karena keberadaanya banyak dibutuhkan masyarakat. Salah satunya warga yang tinggal di kawasan Pelelangan Ikan.
Untuk itu, karena keberadaannya dibutuhkan masyarakat, pihaknya melakukan sosialisasi pada pemilik odong-odong agar tertib dan mengikuti aturan dengan salah satunya tidak ngetem di pinggir jalan di kawasan pelelangan ikan.
Bila pasca sosialisasi ternyata masih ada yang nekat ngetem di pinggir jalan, maka pihaknya langsung mengandangkan odong-odong itu.
“Sesuai kesepakatan dalam sosialisasi itu, salah satu poinnya tidak ngetem di pinggir jalan. Kalau ternyata ada yang kedapatan ngetem, maka langsung kami kandangkan,” tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.