Langsung ke konten utama

158.000 Personel Dikerahkan Dalam Operasi Ramadniya

158.000 Personel Dikerahkan Dalam Operasi RamadniyaDalam rangka mengamankan Hari Raya Idul Fitri 2016, Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan 158.000 anggotanya dalam Operasi Ramadniya. Khusus untuk pengamanan di Ibukota disiapkan 6.984 personel.

"Apel operasi ini dilakukan serentak di seluruh Polda dan Polres. Tentu ini merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat bagi Polri dan instansi terkait. Operasi ini dibantu instansi terkait"
Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, sasaran dari operasi ini diantaranya peningkatan arus lalu lintas, aksi terorisme, bencana yang disebabkan perubahan cuaca, dan kantibmas.
"Ini untuk memeriksa kesiapan terakhir pelaksana operasi. Apel operasi ini dilakukan serentak di seluruh Polda dan Polres. Tentu ini merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat bagi Polri dan instansi terkait. Operasi ini dibantu instansi terkait," ujar Badrodin, usai pelaksanaan apel Operasi Ramadniya 2016, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6).
Menimbang suasana Lebaran di tengah perubahan iklim, anggota diminta kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana yang suatu saat bisa saja terjadi.
"Lebaran ini di tengah perubahan iklim, musim hujan termasuk permukaan air laut yang meninggi ini bisa terjadi bencana. Baik kapal tenggelam, tanah longsor, banjir. Perlu ada ketanggapan dan kesiagaan dalam antisipasi keadaan darurat," ungkap Badrodin.
Mencegah aksi terorisme, pihaknya juga akan melakukan peningkatan pengamanan di bandara dengan mendirikan pos terpadu yang diisi oleh personel TNI, Polri, dan pihak Angkasa Pura.
"Tentu ini yang terbuka, yang tertutup juga ada untuk mengantisipasi kegiatan terorisme dan sabotase. Dari beberapa waktu yang lalu kita sudah dapat warning untuk mengantisipasi kasus terorisme," tandasnya.
Operasi Ramadniya ini berlangsung selama 16 hari, dimulai sejak 30 Juni sampai dengan 15 Juli 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.