Langsung ke konten utama

Beroperasi di Bulan Ramadan, Tiga Panti Pijat Disegel

Lantaran beroperasi di bulan puasa, sebanyak tiga panti pijat di Jakarta Timur disegel, Selasa (28/6). Belakangan diketahui, ketiga panti pijat tersebut tidak memiliki izin. Jika dalam satu bulan tidak mengurus perizinan di PTSP maka ketiganya akan ditutup permanen.


" Ketiganya kita segel karena tak memiliki izin. Kalau mereka ingin membuka segel harus melapor ke Satpol PP Jakarta Timur dan membuat surat pernyataan"
Ketiga Panti Pijat yang disegel masing-masing yakni, Panti Pijat Sriwedari di Jalan Raya Cipayung RT 06/04 kelurahan Cipayung, Panti Pijat Binaya di Jalan Raya Bogor RT 03/07 No 28 dan Panti Pijat Sinar di RT 08/07, Pekayon, Pasar Rebo.
Saat petugas menyegel PP Binaya, pemilik PP Sinar langsung panik dan menutup seluruh pintunya. Bahkan, panti pijat yang memiliki lima kamar ini pagar utamanya langsung digembok.
Praktis petugas tidak bisa masuk. Beberapa kali dipanggil pun pemiliknya enggan keluar. Kendati demikian petugas tetap menyegel panti pijat itu.
Kasi Pengawasan Pengendalian Tempat Usaha Hiburan dan Rekreasi Satpol PP Jakarta Timur, Rima Dahlia mengatakan, penyegelan dilakukan karena ketiganya tak memiliki izin operasional, UU Gangguan maupun perizinan lainnya. Ironisnya mereka juga nekat beroperasi di bulan puasa.
"Ketiganya kita segel karena tak memiliki izin. Kalau mereka ingin membuka segel harus melapor ke Satpol PP Jakarta Timur dan membuat surat pernyataan," kata Rima Dahlia, Selasa (28/6).
Menurutnya, penyegelan akan dilakukan seterusnya sampai mereka tak boleh beroperasi lagi. Jika nekat membuka segel maka kasusnya akan dilaporkan ke aparat kepolisian. Karena itu merupakan bentuk tindak pidana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.