Langsung ke konten utama

Basuki: Saya Bukan Pengecut

Basuki: Kasihan Anak-anak DiperalatGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan pernah gentar dengan ancaman yang berupaya mencegahnya untuk meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) seperti yang terjadi di Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (23/6) kemarin.

" Saya sudah sampaikan saya bukan pengecut kalau untuk tugas negara"
"Ini kan memang model-model gertak gitu, sudah sering. Jadi memang ini tindakan pengecut saja. Saya sudah sampaikan, saya bukan pengecut kalau untuk tugas negara," katanya, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/6).
Basuki menyampaikan telah beberapa kali mendapat ancaman serupa dari kelompok massa yang sama. Ancaman tersebut dialaminya saat hendak meresmikan RPTRA Rawa Badak Utara. Kala itu, RPTRA tersebut batal diresmikan langsung oleh dirinya karena harus mengantar Presiden RI, Joko Widodo..
"Saya batal waktu itu karena tiba-tiba harus antar Pak Jokowi, terus kasih ke wakil. Sejak itu lah mereka ngomong, pokoknya kalau Basuki mau resmikan RPTRA manapun nggak boleh kecuali wakil. Jadi ini orang yang sama, yang sudah coba-coba di Rawa Badak," ungkapnya.
Ia juga mengaku prihatin dengan aksi anarkis yang terjadi di RPTRA Penjaringan Indah, kemarin. Sebab, dalam aksinya, massa membawa sejumlah anak-anak untuk ikut berunjuk rasa.
"Mereka pakai anak-anak, kasihan mereka. Mungkin pegang KJP (Kartu Jakarta Pintar) itu anak-anak. Kasihan diperalat gitu," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.