Langsung ke konten utama

DKI Siap Bantu Operasi Ramadniya 2016

Pemprov DKI Siap Dukung Operasi Ramadniya 2016Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi Polri yang telah menggelar Operasi Ramadniya 2016 dalam rangka pengamanan kegiatan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Petugas Satpol PP, Dishub , PPSU, dan SKPD terkait tidak boleh mengambil cuti dan akan disebar ke tempat-tempat jalur mudik"
Basuki menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta siap membantu dan mendukung pihak kepolisian dengan menurunkan petugas Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta dan satgas.
"Petugas Satpol PP, Dishub, PPSU, dan SKPD terkait tidak boleh mengambil cuti dan akan disebar ke tempat-tempat jalur mudik," kata Basuki usai apel Operasi Ramadniya 2016 di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6).
Operasi Ramadniya 2016 sendiri akan diselenggarakan selama 16 hari, mulai dari H-7 sampai dengan H+7 usai lebaran, yakni tanggal 30 Juni sampai 15 Juli 2016.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berpesan, warga perlu waspada terhadap gangguan kantibmas, terlebih bagi mereka yang hendak mudik agar menitipkan rumah mereka kepada tetangga dan melapor pada pengurus RT/RW.
"Rumah biasa ditinggal mudik tanpa menitipkan kepada tetangganya atau RT/RW setempat, sehingga begitu kembali rumah dalam keadaan dibobol orang. Saya berharap yang mudik dititipkan ke tetangganya, RT/RW atau Babinkantibmas," ungkap Badrodin.
Untuk wilayah DKI Jakarta kekuatan pasukan yang dikerahkan berjumlah 6.984 personel dengan rincian Satgasda 2.889 personel, Satgasres 3.450 Personil, TNI 90 Personel, Pemda DKI Jakarta 455 Personel, dan Jasa Marga 100 Personel.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, terkait penggelaran posko ada 88 pos pengamanan terpadu terdiri dari beberapa instansi terkait. Lalu 27 pos pelayanan terdiri dari kepolisian dan sejumlah vendor.
"Para petugas dan posko akan disebar di seluruh tempat keberangkatan arus mudik, jalur mudik, dan tempat rekreasi," tandas Awi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asian Games, 28 Cabor Dipertandingkan di Jakarta

Kota Jakarta bersama Pelembang akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan Asian Games 2018 mendatang. Dari 36 cabang olahraga (cabor) yang dipertadingkan, 28 diantaranya akan dilangsungkan di Jakarta. Sementara sisanya akan digelar di Palembang. "Insya Allah ada 28 cabor digelar di Jakarta, totalnya ada 36 cabor. Jadi sisanya 8 cabor dilangsungkan di Palembang," ujar Sylvi, sapaan akrabnya, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/3).Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan menuturkan, sebanyak 28 cabor Asian Games akan digelar di Jakarta. Namun, dari jumlah itu sebagian diantaranya akan digelar di daerah sekitar Jakarta seperti, Jawa Barat dan Banten. Dia menyebutkan, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI akan melakukan rehab, baik ringan, berat maupun total terhadap venue yang ada. Sedangkan untuk Stadion BMW, ditambahkan Sylvi, nantinya hanya akan dijadikan alternatif venue. "Stadion BMW jadi alternatif venue. Un...

Pembangunan Tanggul Pantura Jakarta untuk Kurangi Banjir

Banjir di Jakarta belum dapat terselesaikan sebelum pembangunan tanggul di pantai utara Jakarta selesai. Sebab saat ini tanggul yang ada hanya setinggi 2,8 meter, masih di bawah gelombang rob yang mencapai tiga meter.

6 Mobil Mewah Terjaring Razia di Jakut

Sumber: beritajakarta.com Jajaran Kepolisian Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara menggelar Operasi Patuh Jaya 2015 sejak Rabu (27/5) kemarin. Hasilnya, enam mobil mewah tanpa surat alias bodong dan puluhan kendaraan lainnya terjaring razia. "Pengemudi beralasan, mobil-mobil baru tersebut akan dikirim keluar kota. Kalau bisa menunjukan surat-surat ya nanti kita lepas, kalau tidak bisa ya kita tilang," kata Sudarmanto, Kamis (28/5). Kasatlantas Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto mengatakan, mobil mewah yang terjaring karena tidak dilengkapi surat yakni Lotus, Mercy,Pajero, Harier, Fort Ranger, dan Land Cruiser Prado. Pihaknya, kata Sudarmanto, mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasi yang digelar asal mentaati tata tertib berlalu lintas. "Masyarakat tidak perlu takut adanya razia. Ini diperuntukkan  untuk keselamatan masyarakat sendiri," tandasnya.