Langsung ke konten utama

Warga Minta Inrit di Jl Teluk Gong Dibongkar

Warga RW 02, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara meminta agar beton penutup saluran atau inrit di sepanjang Jalan Teluk Gong Raya dibongkar. Sebab, hampir 90 persen inrit di ruas jalan tersebut menutup rapat saluran.


" Selama ini karena tertutup rapat, saluran jadinya tidak pernahdibersihkan,"
Pantauan Beritajakarta.com, saluran yang tertutup inrit itu berada di sepanjang pertokoan di ruas jalan Teluk Gong. Inrit tersebut terlihat menutup saluran dengan begitu rapat. Imbasnya saat hujan turun, air sulit mengalir masuk ke dalam saluran. Akibat kondisi itu ruas jalan di lokasi menjadi langganan tergenang. Begitu pula dengan permukiman warga yang letaknya lebih rendah dari jalan.
Amsal (47), warga sekitar mengatakan, saluran air di ruas jalan ini telah sejak lama sengaja ditutup para pemilik toko dengan inrit. Inrit yang menutup saluran tersebut menyebabkan ruas jalan di lokasi tergenang hingga ke permukiman
"Sebelum ditinggikan, setiap hujan deras turun, ruas jalan ini tergenang 30 sentimeter karena saluran ditutup rapat. Kalau sekarang jalan belum tergenang karena hujan belum turun secara rutin," katanya, Sabtu (30/1).
Ia melanjutkan, genangan di ruas jalan dan permukiman warga dikhawatirkan akan muncul saat puncak musim penghujan pada Februari mendatang. Karena itu, warga meminta agar inrit yang menutup saluran tersebut bisa segera dibongkar.
"Selama ini karena tertutup rapat, saluran jadinya tidak pernah
dibersihkan," tuturnya.
Saat dikonfirmasi persoalan ini, Camat Penjaringan, Achmad Chalik mengaku tengah mendata keberadaan inrit yang menutup saluran di kedua sisi jalan terebut. Dalam waktu dekat, inrit tersebut akan dibongkar. Bersama dengan itu, saluran di sepanjang ruas bakal dibersihkan.
"Saat ini kami sedang mendata. Selanjutnya dalam waktu dekat ini inrit di lokasi akan kami bongkar agar saluran dapat dibersihkan," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.