Langsung ke konten utama

Drainase Buruk Penyebab Kawasan Mampang Tergenang

Banjir dan genangan saat musim hujan masih menjadi persoalan yang belum tuntas diselesaikan di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan. Banyaknya bangunan yang menutupi fungsi saluran atau drainase membuat kawasan tersebut belum bisa terbebas dari genangan.


"Di Kelurahan Pela Mampang ada tujuh RW yang di bawah bangunannya terdapat saluran PHB "
Kepala Seksi Tata Air Kecamatan Mampang Prapatan, Torkis Tambunan mengatakan, di wilayah Mampang Prapatan ada banyak saluran yang tertutup bangunan hingga mengalami penyempitan.
"Banyak saluran yang tertutup, nanti bakal dibongkar-bongkarin. Banyak juga penyempitan, di hulunya dua meter, lama-lama menuju hilirnya jadi satu meter," katanya, Kamis (28/1).
Torkis mencontohkan, di wilayah Kelurahan Pela Mampang, terhitung ada saluran penghubung (PHB) di tujuh RW yang berada di bawah bangunan pemukiman.
"Ada PHB yang tertutup oleh bangunan rumah warga. Di Kelurahan Pela Mampang ada tujuh RW yang di bawah bangunannya terdapat saluran PHB," ucapnya.
Ia menyimpulkan, akibat sistem drainase yang buruk karena terjadi penyempitan, sejumlah ruas jalan dan pemukiman di wilayah Mampang Prapatan selalu tergenang saat datang hujan.
"Misalnya di Pondok Karya, Tegal Parang Selatan, Kemang Timur, Kemang Selatan 8, Kemang Raya, Jalan Bangka 1, Jalan Bangka 8, Jalan Bangka 11," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.