Langsung ke konten utama

Semua Bus JTM Tak Boleh Beroperasi

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono menegaskan seluruh bus milik operator Jakarta Trans Metropolitan (JTM) tidak boleh beroperasi. Ini menyusul adanya bus milik JTM yang terbakar pada Jumat (29/1) pagi tadi di di Jalan Cimahi, Jakarta Pusat.

" Mulai hari ini semua bus milik JTM tidak boleh beroperasi. Kami freze (bekukan)"
"Mulai hari ini semua bus milik JTM tidak boleh beroperasi. Kami freze (bekukan)," ujar Budi, saat dihubungi, Jumat (29/1).
Menurut Budi, JTM memiliki 61 bus Transjakarta. Sebelumnya dari jumlah itu hanya 17 bus saja yang masih laik beroperasi. Namun dengan adanya peristiwa tersebut maka semuanya tidak boleh dioperasikan,
Budi mengatakan dirinya tidak akan mentolerir kepada operator yang tidak memperhatikan keamanan penumpang. Setidaknya sudah ada 30 bus yang dilarang beroperasi karena tidak layak.
"Kami akan bereskan. Kami nggak boleh toleransi untuk safety (keamanan) penumpang," tuturnya.
Budi mengaku masih menganalisa penyebab kebakaran yang terjadi pada bus Transjakarta di Jalan Cimahi, pagi tadi. Analisa awal kebakaran terjadi karena kurangnya perawatan bus.
"Masih dianalisa penyebabnya. Analisa awal adalah masalah perawatan. Tapi tim kami masih menganalisa lebih lanjut," katanya.
Bus yang terbakar merupakan salah satu unit yang diawasi karena kondisinya yang sudah tidak laik jalan. Selain itu, untuk bus yang satu tipe juga akan disetop operasi.
"Ini kendaraan memang masuk yang sedang kami awasi. Ada beberapa unit, nomor lambung yang sama kami tahan. Cukup berat untuk mereka (JTM). Semua unit setipe kami cut," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.