Langsung ke konten utama

Tambat Labuh Pulau Untung Jawa Perlu Diperluas

Kondisi tambat labuh atau dermaga kapal yang berada di sisi timur Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan, kini semakin menyempit. Hal itu terjadi akibat tidak adanya bangunan penahan ombak yang permanen.


" Dengan perluasan tambat labuh, semua kapal nelayan dapat tertampung dan tidak langsung terhamtam oleh ombak"
Terkait persolan ini, Lurah Pulau Untung Jawa, Badri meminta kepada Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Kepulauan Seribu agar segera melakukan perluasan tambat labuh di lokasi. Selain itu juga membangun penahan ombak yang posisinya jauh dari pantai sehingga ombak tidak langsung menghantam badan kapal.
"Dengan perluasan tambat labuh, semua kapal nelayan dapat tertampung dan tidak langsung terhantam oleh ombak," katanya, Sabtu (30/1).
Menurut Badri, dengan semakin meningkatnya jumlah kapal nelayan di Pulau Untung Jawa, maka daya tampung tambat labuh pun juga menjadi sangat terbatas.
"Kami sudah pernah usulkan beberapa tahun lalu, tapi hingga kini belum ada jawaban maupun pelaksanaan pembangunan," tandasnya.
Sekedar informasi, selain dermaga utama, Pulau Untung Jawa juga memiliki dermaga (tambat labuh) khusus untuk kapal tradisional maupun kapal nelayan di sisi timur Pulau Untung Jawa. Tambat labuh tersebut disiapkan untuk mendukung aktifitas kapal nelayan yang pulang pergi dari melaut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.