Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan terus membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dengan melibatkan pihak ketiga melalui program corporate social responcibility (CSR). Alasannya, jika membangun sendiri biayanya sangat mahal.
"Kita akan dorong membangun RPTRA menggunakan CSR. Karena kalau bangun sendiri sangat mahal. Bayangkan, bangun satu taman saja bisa mencapai Rp 5 miliar," ujar Basuki saat peresmian RPTRA Kebon Pala, di Jl Kamboja, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (28/1).
Bahkan, kata Basuki, tidak hanya membangun RPTRA, semua barang yang dibelanjakan sangat mahal. Misalnya untuk membeli truk, bus juga mahal. Makanya ia akan terus menggandeng swasta dan meminta agar ada model pogram CSR.
Saat ini di Jakarta ada 63 RPTRA yang dibangun melalui dana CSR. Masing-masing lokasi total anggarannya hanya sekitar Rp 1 miliar. Sementara, saat Pemprov DKI mencoba membuat anggaran sendiri, untuk membangun 150 RPTRA seperti ini, setelah dihitung-hitung ternyata anggarannya rata-rata Rp 3 miliar, per RPTRA.
Ia pun mencoba menekan anggaran pembuatan RPTRA itu dan ternyata tak bisa. Anehnya saat dikejakan oleh CSR justru anggarannya bisa diminimalisir semaksimal mungkin.
“Dulu juga pernah akan membangun perpustakaan, tapi kok anggaranya mencapai RP 6-10 miliar. Ngapain bangun gedung segitu mahal, mending bikin yang perpustakaan elektronik saja. Uangnya bisa digunakan untuk bikin taman dan ada perpustakaannya. Baca buku bisa di bawah pohon,” tandasnya.
Sumber: Beritajakarta.com
Komentar
Posting Komentar