Langsung ke konten utama

RPTRA Kenanga, Tempat Bermain Hingga Pengajian Warga

Sumber: beritajakarta.com
Keberadaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kenanga di Jalan Tidore, Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, benar-benar dimanfaatkan warga sebagai pusat aktivitas sosial.

Tidak hanya sebagai tempat aktivitas olahraga atau bermain, kegiatan seperti pengajian dan pendidikan anak usia dini (PAUD) digelar secara rutin di RPTRA Kenanga.
Pantauan Beritajakarta.com, menjelang sore warga yang datang mengunjungi RPTA semakin ramai. Mulai dari balita hingga lansia, melakukan berbagai aktifitas, seperti bermain bola, jogging, bahkan sekadar berkumpul untuk memanfaatkan Wi-Fi gratis.
Ketua Pengelola RPTRA Kenanga, Tariyah Sodjo mengatakan, keberadaan RPTRA tidak hanya dimanfaatkan warga Kelurahan Cideng, bahkan sejumlah pengunjung dari Duri Pulo, Tanah Abang hingga Cengkareng kerap memanfaatkan lahan seluas 1.653 meter pun kerap disambangi.
Selain dimanfaatkan untuk aktifitas olahraga, bermain dan berkumpul, RPTRA Kenanga juga rutin menggelar kegiatan pengajian ibu-ibu serta PAUD.
"Kalau pengajian setiap Jumat jam 09.00-11.00 dan PAUD Senin sampai Jumat mulai jam 08.00-10.00. Beberapa kali juga digelar pelatihan, seperti pelatihan PHBS dan Guru PAUD," ujarnya, Jumat (29/1).
Yanti (30) salah satu warga Cideng mengakui, keberadaan RPTRA sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain sebagai tempat berkumpul, RPTRA ini juga menjadi tempat silaturahmi. 
"Menurut saya sangat bagus dan saya juga pernah punya pengalaman, awalnya tidak kenal, karena sering kemari, jadi kenal, ternyata masih tetangga," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke