Langsung ke konten utama

Petugas Terminal Lebak Bulus Butuh Kantor

Belasan petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta yang ditempatkan di Terminal Lebak Bulus mengaku membutuhkan kantor sebagai tempat beristirahat serta melakukan koordinasi.
"Iya bingung, mau istirahat ataupun buang air harus menumpang. Kita tidak disediakan tempat, paling numpang di warung-warung dekat sini," ungkap RIN, salah satu petugas Terminal Lebak Bulus, Senin (29/6).Pasca pembongkaran kantor terminal beberapa waktu lalu, para petugas terpaksa mencari tempat istirahat dan koordinasi secara sembarangan. Namun lebih sering mereka menjadikan warung-warung di sekitar terminal untuk melepas lelah.
Sumber: Beritajakarta.com
RIN mengaku ditugaskan untuk mengatur angkutan kota. Karena bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sudah tidak diizinkan beroperasi di terminal ini.
Dihubungi terpisah, Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Muslim mengatakan, sebenarnya Terminal Lebak Bulus sudah resmi ditutup. Sebab nantinya akan terintegrasi dengan Depo Mass Rapid Transit (MRT).
Muslim menyebutkan, masih ditempatkannnya petugas disana akibat adanya mobilitas dari armada angkutan kota yang melintas. "Strukturnya sebenarnya sudah dihapus, tapi penempatan petugas itu kondisional. Karena masih ada angkot melintas. Ini untuk mengantisipasi agar tidak tercerai berai," tuturnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.