Langsung ke konten utama

Walikota Jakut Sidak 50 Tempat Hiburan

Sumber: beritajakarta.com
Pemkot Administrasi Jakarta Utara bersama TNI/Polri mengadakan inspeksi mendadak (sidak) tempat hiburan malam di empat wilayah kecamatan, Jumat (26/6) malam hingga Sabtu (27/6) dini hari. Sidak diadakan di sekitar Kecamatan Penjaringan, Tanjung Priok, Koja dan Kecamatan Kelapa Gading.

Sidak ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta No. 34/SE/2015 tentang Penyelenggaraan Industri Pariwisata pada Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.  Surat edaran itu berisi larangan buka dan tutup tempat hiburan malam selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Sidak yang dipimpin Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi ini mendatangi sekitar 50 tempat hiburan, diantaranya griya pijat, karaoke, klub malam, mandi uap dan hotel. 
"Semua sudah jelas diatur, mana yang harus tutup dan yang waktu operasionalnya ditentukan. Demi menjaga suasana kondusif selama Ramadan dan menghormati saudara-saudara muslim yang sedang beribadah, saya berharap industri pariwisata di Jakarta Utara bisa mematuhi Surat Edaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI," kata Rustam.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Utara, Suwarto mengungkapkan, dari hasil sidak yang melibatkan 170 petugas gabungan ini, pihaknya tidak menemukan pelanggaran yang dilakukan 50 pengelola hiburan.
"Sidak kali ini cukup kondusif karena tidak ditemui pelanggaran. Tapi kalau nanti ditemukan ada industri pariwisata yang melanggar, kami tidak segan-segan memberikan teguran hingga pencabutan izin," tegas Suwarto.
Menurut Suwarto, di wilayahnya tercatat ada 217 industri pariwisata yang harus tutup selama Ramadan. Rinciannya, 32 bar, 58 griya pijat, 11 bola tangkas, 14 diskotek, 1 mandi uap dan 1 klub malam.
Sedangkan jenis industri yang dibatasi waktu operasional mulai pukul 20.30 - 01.30 ada sekitar 106. Dengan rincian 64 karaoke 64 dan 42 musik hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.