Langsung ke konten utama

Bus AKAP Tak Mau Pindah ke Terminal Pulogebang

Sejumlah perusahaan otobus (PO) bus antarkota dan antar provinsi (AKAP) masih enggan pindah ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. Hal ini dikarenakan belum tersedianya akses keluar masuk tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Akibatnya, sejumlah PO Bus AKAP masih beroperasi di Terminal Rawamangun dan Pulogadung. 
Sumber: Beritajakarta.com
Ketua Kowanbisata Terminal Rawamangun Sulaiman mengatakan, meski sudah memiliki loket penjualan tiket di Terminal Pulogebang, namun bus masih beroperasi di Terminal Rawamangun. Pasalnya, volume penumpang di terminal ini bisa mencapai 3.000 orang per hari. Sementara di Terminal Pulogebang sangat sepi lantaran belum tersedia akses keluar masuk tol.
“Jika sarana dan prasarana di Terminal Pulogebang sudah memadai, seperti adanya akses keluar masuk tol, tentu kita semua akan pindah ke sana. Kalau kondisinya masih seperti saat ini, ya kita akan rugi dong. Akses menuju ke Pulogebang saja macet dan makan waktu. Belum lagi saat akan keluar terminal menuju pintu tol Cakung, jalurnya sempit dan macet,” ujar Sulaiman, Senin (29/6).
Sepinya penumpang di Terminal Pulogebang juga disebabkan belum ditutupnya Terminal Rawamangun dan Pulogadung. “Sebelum Terminal Rawamangun dan Pulogadung ditutup, maka penumpang tidak akan mau pindah ke Pulogebang. Saat ini,memang ada penumpang yang naik dari sana, tapi jumlahnya sangat sedikit, hanya orang yang tinggal di daerah sekitar,” ungkapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.