Langsung ke konten utama

SKPD Diminta Rutin Kirim Data ke Portal Data

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru saja meluncurkan portal open data melalui data.jakarta.go.id. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diminta untuk rutin mengirimkan data-data yang dimiliki. Peluncuran ini adalah komitmen Pemprov DKI Jakarta terhadap keterbukaan informasi. 
Sumber: Beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengintruksikan kepada jajaran SKPD agar selalu mengirimkan data ke open data. Sehingga data yang dimiliki selalu terbarukan. "Saya minta kepada SKPD agar rutin mengirimkan data ke open data ini," ujar Basuki, saat meluncurkan portal Open Data Pemprov DKI Jakarta, di Balaikota, Selasa (30/6).
Dia mengatakan dengan keterbukaan informasi ini akan mempermudah tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat. Masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang ada. "Semakin banyak data yang dibuka, mambuat kemudahan bagi rakyat dan pemerintah juga," katanya.
Dikatakan Basuki, jika ada SKPD yang tidak mau memberikan data maka dinilai tidak transparan. Hal itu bisa mengindikasikan adanya kecurangan yang dilakukan. "Kalau Anda tidak mau buka data, berarti Anda curang. Smart city menurut saya itu sederhana, keterbukaan data, keikutsertaan partisipasi publik itu saja," katanya.
Basuki mencontohkan saat dirinya menyebarluaskan APBD DKI 2013 lalu melalui internet, ada yang membantu membuatkan aplikasi untuk menyisir anggaran siluman. Aplikasi tersbut akhirnya bermanfaat untuk bisa menekan penyimpangan dan korupsi di lingkungan Pemprov DKI.
"Kalau ada yang tidak mau mengirimkan data akan langsung distafkan, TKD (Tunjangan Kinerja Daerah)-nya langsung dicabut juga," tegasnya.
Pada kesempatan itu, seluruh kepala SKPD menandatangai komitmen open data. Secara simbolis penandatangan dilakukan oleh empat kepala SKPD yaitu Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) Ii Karunia, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuty Kusumawati, Kepala Biro Hukum Sri Rahayu, serta Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede.
Seperti diketahu, dalam peluncuran portal open data kali ini ada 403 data set atau kumpulan data yang langsung bisa diakses. DKI Jakarta sendiri merupakan provinsi pertama yang memiliki portal open data. Saat ini baru ada 15 SKPD yang rutin mengirimkan data.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.