Langsung ke konten utama

DKI Usulkan APBD Perubahan Rp 66 Triliun

Sumber: beritajakarta.com
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sedang merampungkan susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2015 yang akan diajukan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Ketua TAPD sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah mengatakan, APBD-P tahun 2015 diajukan ke Kemendagri tanpa adanya campur tangan DPRD DKI karena berbentuk Peraturan Gubernur (Pergub) DKI. Adapun besaran pagu‎ anggaran yang diusulkan Pemprov DKI dalam APBD-P pada tahun ini sebesar Rp 66 triliun.
"Untuk APBD-P besarnya Rp 66 triliun," katanya, Selasa (30/6).
Nilai anggaran dalam APBD-P yang diajukan Pemprov DKI ke Kemendagri tersebut, kata Saefullah, lebih kecil dari nilai APBD ‎DKI tahun 2015 sebesar Rp 69,28 triliun. Namun perbedaan pagu anggaran itu dinilai tidak menjadi soal selama‎ proses pencairan dana bisa segera dilakukan.
"Percuma juga kalau anggaran besar tapi uangnya tidak ada. Semuanya kan tergantung dari pajak dan pendapatan daerah," jelasnya.
Meski jumlah anggaran yang diajukan lebih kecil, lanjut Saefullah, pendapatan daerah di DKI pada tahun ini meningkat. Hal itu karena adanya banyak penghematan dari sejumlah pos anggaran seperti belanja pegawai yang berhasil dihemat Rp 4-5 triliun.
"Dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ada penambahan dan pengurangan 1.012 kegiatan yang menghasilkan selisih Rp 1,9 triliun. Selain itu ada juga kelebihan anggaran di proyek Mass Rapid Transit (MRT) sebesar Rp 2,4 triliun," ungkap mantan Walikota Jakarta Pusat itu.
Ia mengutarakan, kelebihan anggaran dalam APBD DKI tahun 2015 ini rencananya akan dialokasikan untuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) BUMD Bank DKI dan PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro).
"PT Jakpro kita akan kasih PMP buat pembangunan Wisma Atlet Kemayoran dan Light Rail Transit (LRT). Nanti mereka paparan dulu biar dipertimbangkan jumlah anggarannya. Jangan sampai besar di PMP-nya saja,"‎ tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke