Langsung ke konten utama

Asal Tak Boros, Ahok Tak Permasalahkan Serapan Anggaran Rendah

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku mematikan sebanyak 4.000 kegiatan dalam APBD 2015. Tak hanya itu, orang nomor satu di ibu kota ini juga menemukan mark up anggaran terhadao harga satuan dalam APBD 2015.
"Saya kira mungkin kegiatan yang kita matikan, kita gabung-gabungkan dari hampir 5.000-an kegiatan sekitar 3.000-4.000 kegiatan," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (30/6).Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mematikan sebanyak 4.000 kegiatan yang ada dalam APBD 2015. Selain waktu yang tidak mencukupi, ditemukan juga mark up anggaran terhadap harga satuan.
Basuki mengaku tidak mempermasalahkan penyerapan anggaran yang tidak maksimal. Asalkan tidak terjadi pemborosan dalam APBD DKI. Beberapa kegiatan yang masih ditemukan mark up anggaran seperti pembangunan Gelangang Olahraga (GOR) Pancoran senilai Rp 48 miliar. Namun setelah dihitung kembali ternyata hanya memerlukan Rp 35 miliar.
"Biarin, daripada boros tidak karuan, mendingan saya tunda tidak mau kerjain. Tapi tahun depan saya akan rancang bangun dapatkan semua GOR kita standarnya internasional, bisa bikin concert hall lagi didalam," ujarnya.
Dia mengakui dengan mematikan ribuan kegiatan ini akan berdampak pada rendahnya penyerapan anggaran. Agar pennyerapan bisa dimaksimalkan, Basuki pun akan memberikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada sejumlah BUMD. Hal itu pun akan berpengaruh pada protofolio Pemprov DKI Jakarta.
"Lebih baik saya tunda cuma jeleknya penyerapan anggaran jelek. Karena kalau kita kasih PMP bukan penyerapan belanja jadi portofolio jelek," katanya.
Sumber: beritajakarta.com

Komentar

  1. “Untuk berani melaksanakan suatu program pembangunan di wilayahnya. Tidak boleh takut. Kalau dalam diri tidak ada niat melakukan korupsi ya berani saja,” ucap dia, Kamis (30/7).

    Pejabat Takut Kena Kasus, Alasan Serapan Anggaran DKI Rendah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asian Games, 28 Cabor Dipertandingkan di Jakarta

Kota Jakarta bersama Pelembang akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan Asian Games 2018 mendatang. Dari 36 cabang olahraga (cabor) yang dipertadingkan, 28 diantaranya akan dilangsungkan di Jakarta. Sementara sisanya akan digelar di Palembang. "Insya Allah ada 28 cabor digelar di Jakarta, totalnya ada 36 cabor. Jadi sisanya 8 cabor dilangsungkan di Palembang," ujar Sylvi, sapaan akrabnya, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/3).Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan menuturkan, sebanyak 28 cabor Asian Games akan digelar di Jakarta. Namun, dari jumlah itu sebagian diantaranya akan digelar di daerah sekitar Jakarta seperti, Jawa Barat dan Banten. Dia menyebutkan, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI akan melakukan rehab, baik ringan, berat maupun total terhadap venue yang ada. Sedangkan untuk Stadion BMW, ditambahkan Sylvi, nantinya hanya akan dijadikan alternatif venue. "Stadion BMW jadi alternatif venue. Un...

Pembangunan Tanggul Pantura Jakarta untuk Kurangi Banjir

Banjir di Jakarta belum dapat terselesaikan sebelum pembangunan tanggul di pantai utara Jakarta selesai. Sebab saat ini tanggul yang ada hanya setinggi 2,8 meter, masih di bawah gelombang rob yang mencapai tiga meter.

6 Mobil Mewah Terjaring Razia di Jakut

Sumber: beritajakarta.com Jajaran Kepolisian Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara menggelar Operasi Patuh Jaya 2015 sejak Rabu (27/5) kemarin. Hasilnya, enam mobil mewah tanpa surat alias bodong dan puluhan kendaraan lainnya terjaring razia. "Pengemudi beralasan, mobil-mobil baru tersebut akan dikirim keluar kota. Kalau bisa menunjukan surat-surat ya nanti kita lepas, kalau tidak bisa ya kita tilang," kata Sudarmanto, Kamis (28/5). Kasatlantas Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto mengatakan, mobil mewah yang terjaring karena tidak dilengkapi surat yakni Lotus, Mercy,Pajero, Harier, Fort Ranger, dan Land Cruiser Prado. Pihaknya, kata Sudarmanto, mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasi yang digelar asal mentaati tata tertib berlalu lintas. "Masyarakat tidak perlu takut adanya razia. Ini diperuntukkan  untuk keselamatan masyarakat sendiri," tandasnya.