Puluhan sopir angkutan kota (angkot) D-01 jurusan Kenayoran Lama - Ciputat menggelar aksi di depan Polres Jakarta Selatan, Jl Wijaya II, Kebayoran Baru, Senin (29/6).
Menurut Maizar, setelah adanya kasus pemerkosaan tersebut, para sopir angkot merasakan dampak negatif. Penghasilan mereka turun karena banyak penumpang yang beralih ke angkutan lain. "Biasanya kami mendapatkan pendapatan Rp 200 ribu, setelah kejadian paling bagus Rp 100 ribu. Itu juga kadang-kadang dapatnya," katanya.Aksi yang dilakukan para sopir angkot ini mendukung kepolisian untuk menjatuhkan sanksi tegas bagi sopir yang melakukan tindak kriminal perkosaan terhadap penumpangnya. "Kami mengutuk tindakan yang dilakukan oleh ZIP memperkosa penumpang saat membawa angkot D-01," ujar Maizar, perwakilan pengunjukrasa.
Karenanya, Maizar memohon kepada masyarakat agar tidak lagi takut naik angkot terutama D-01 jurusan Kebayoran Lama-Ciputat. "Ini hanya oknum yang melakukan," ucapnya.
Namun begitu, Maizar tetap meminta maaf kepada masyarakat khususnya keluarga korban serta meminta Polisi menghukum pelaku dengan hukuman setimpal. "Kami minta polisi menghukum tersangka seberat-beratnya," katanya.
Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin yang menemui perwakilan sopir mengaku senang dan bangga. "Saya menerima dengan senang hati dukungan atas proses hukum kasus ini. Kita akan sampaikan kepada penyidik dukungannya," tandasnya.
Sekitar 30 sopir angkot itu mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan menggunakan 10 mobil angkot D-01. Mobil angkot yang terparkir di depan mapolres sempat menghambat arus lalu lintas di Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru.
Sumber: beritajakarta.com |
Komentar
Posting Komentar