Langsung ke konten utama

Tak Miliki Dokumen, 5 WNA Diamankan

5 Negara Asing Terjaring Razia Rumah Kost Sawah Besar
Sumber; beritajakarta.com

Lima warga negara asing (WNA) diamankan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat karena tidak bisa menunjukkan paspor dan kelengkapan dokumen tinggal di Indonesia. Kelima WNA itu ditangkap saat petugas gabungan menggelar razia rumah kos di Jalan Dwi Warna, Sawah Besar, Selasa (28/4).
Razia rumah kos yang dipimpin Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede ini awalnya bertujuan menertibkan praktik prostusi terselubung yang belakangan ini marak di ibu kota.
Namun dalam razia tersebut petugas justru berhasil mengamankan lima WNA yang tidak dilengkapi dokumen resmi. Bahkan satu orang diantaranya diketahui sudah lama menjadi target operasi Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat. Selanjutnya mereka dibawa ke Pos RW setempat untuk dilakukan pendataan.
"Dari hasil razia ini kami temukan satu orang warna negara Guinea yang ternyata tidak memiliki paspor. Dia hanya membawa surat pengungsi dari PBB (Perserikatan Banga-Bangsa)," kata Mangara.
Mangara menyebutkan, pihaknya bersama pihak imigrasi akan melakukan pengecekan dokumen secara menyeluruh. "Jangan sampai ini hanya menjadi modus yang mereka buat agar bisa masuk ke Indonesia," ujarnya.
Raden Satrio Wibowo, salah satu petugas Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat mengatakan, seorang target operasi itu bernama Obina Imannuel, WN Nigeria. Dia sudah overstay selama dua tahun di Indonesia.
"Obina Imannuel ini sudah lama kita cari. Biasanya dia berjualan garmen di Tanah Abang," jelas Satrio.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.