Langsung ke konten utama

Jakut akan Selenggarakan 26 Kegiatan Olahraga

Sebanyak 26 kegiatan olahraga akan diselenggarakan Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Utara. Saat ini, seluruh kegiatan tersebut masih menunggu keputusan dari dinas terkait.
Sumber: Beritajakarta.com
26 kegiatan yang telah memasuki tahap perencanaan tersebut di antaranya POR Remaja se-Jakarta Utara, Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara, Invitasi Futsal Pelajar se-Jakarta Utara serta kegiatan lainnya.
Kepala Seksi Keolahragaan Sudin Pemuda dan Olahraga Jakarta Utara, Lutfi mengatakan, rencananya seluruh kegiatan olahraga tersebut akan diselenggarakan secara berjenjang.
"Event tahunan POR pelajar, kita rencanakan untuk tingkat wilayah, itu pun dengan catatan menunggu info dari dinas karena berjenjang. Cabang olahraga voli, sepakbola, basket, atletik dan tenis meja. Semua tingkatan bisa ikut itu, dari SD sampai SLTA. Rencananya tiga hari di Stadion Rawa Badak," kata Lufti, Rabu (29/4).
Dikatakan Lutfi, cabang olahraga sepak takraw sebagai penyumbang atlet terbanyak dan salah satu kegiatan unggulan di Jakarta Utara yakni Invitasi Sepak Takraw Pelajar se-Jakarta Utara dapat segera digelar.
"Kabarnya Jakarta Utara penyumbang atlet sepak takraw tingkat provinsi maupun nasional, banyak dari Jakarta Utara," tutur Lutfi.
Namun, tambah Lutfi, selain evaluasi kepengurusan dan pembenahan, anggaran menjadi hambatan terlaksananya kegiatan tersebut.
"Mudah-mudahan cuma tahun ini, ke depannya lancar dan waktunya tidak molor. Antusias masyarakat olahraga sangat besar, mereka yang jemput bola," tandas Lutfi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke