Langsung ke konten utama

Perilaku Pegawai Pajak Akan Dibenahi

Kadis Pajak Akan Beresi Perilaku Buruk Pegawai Pajak
Sumber: beritajakarta.com
Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, Agus Bambang Setyowidodo menanggapi positif kritikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang geram dengan kinerja pegawai pajak yang bermain mata dengan wajib pajak (WP).
"Kritikan Pak Gubernur wajib kita jalankan. Kalau selalu puas juga engak baik. Ada pendapat dari beliau kalau kinerja kita masih banyak yang kurang, saya setuju saja. Pasti banyak yang harus dikoreksi," katanya, usai Pengarahan Pejabat Eselon III dan IV Dinas Pelayanan Pajak DKI, di Balai Agung, Kamis (30/4).
Agus menilai, oknum pegawai pajak yang bermain mata dengan wajib pajak di lapangan merupakan perilaku personal seseorang. Perilaku itu harus segera dibenahi, baik dari petugas maupun para wajib pajak.
"Itu kan perilaku petugas ya. Perilaku wajib pajak kalau disebut 100 persen benar, saya juga enggak yakin. Tapi kita mengupayakan agar menjadi lebih baik," terangnya.
Dikatakan Agus, pihaknya selama ini telah mengembangkan tiga hal untuk meminimalisir kebocoran kas daerah dari perolehan pajak. Tiga hal yang dikembangkan yakni pendataan, pembayaran, dan pengawasan secara online.
"Tadi ada penyampaian gagasan, pola pengawasan lewat si wajib pajaknya. Kalau pajak restoran, bisa kita lakukan. Pembayaran untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga bisa melalui online," jelasnya.
Dia menyampaikan, ‎program aplikasi Smart City yang diintegrasikan dengan para wajib pajak mulai tahun ini menjadi penguatan kinerja di instansinya. Sebab, kini bukan hanya pendataan wajib pajak dan pembayaran pajak yang dilakukan melalui sistemonline, tetapi juga pengawasannya dengan melibatkan peran serta masyarakat.
‎"Kita berpikirnya optimal, terus menggali karena kita enggak pernah tahu jumlah persis restoran di DKI. Kan ada yang berizin dan tidak berizin. Kalau kami yang namanya pajak, siapa yang tampil, tersaji saat itu," jelasnya.
Ia menerangkan, jumlah wajib pajak yang sudah memakai sistem online di DKI saat ini mencapai 4900, sementara wajib pajak yang belum online sekitar 7 ribuan. Sampai triwulan pertama atau pada 30 Maret 2015 lalu, perolehan pajak telah mencapai Rp 6,3 triliun. "Hasil evaluasi triwulan pertama, sampai 30 Maret itu sudah Rp 63 triliun," ungkapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asian Games, 28 Cabor Dipertandingkan di Jakarta

Kota Jakarta bersama Pelembang akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan Asian Games 2018 mendatang. Dari 36 cabang olahraga (cabor) yang dipertadingkan, 28 diantaranya akan dilangsungkan di Jakarta. Sementara sisanya akan digelar di Palembang. "Insya Allah ada 28 cabor digelar di Jakarta, totalnya ada 36 cabor. Jadi sisanya 8 cabor dilangsungkan di Palembang," ujar Sylvi, sapaan akrabnya, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/3).Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan menuturkan, sebanyak 28 cabor Asian Games akan digelar di Jakarta. Namun, dari jumlah itu sebagian diantaranya akan digelar di daerah sekitar Jakarta seperti, Jawa Barat dan Banten. Dia menyebutkan, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI akan melakukan rehab, baik ringan, berat maupun total terhadap venue yang ada. Sedangkan untuk Stadion BMW, ditambahkan Sylvi, nantinya hanya akan dijadikan alternatif venue. "Stadion BMW jadi alternatif venue. Un...

Pembangunan Tanggul Pantura Jakarta untuk Kurangi Banjir

Banjir di Jakarta belum dapat terselesaikan sebelum pembangunan tanggul di pantai utara Jakarta selesai. Sebab saat ini tanggul yang ada hanya setinggi 2,8 meter, masih di bawah gelombang rob yang mencapai tiga meter.

6 Mobil Mewah Terjaring Razia di Jakut

Sumber: beritajakarta.com Jajaran Kepolisian Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara menggelar Operasi Patuh Jaya 2015 sejak Rabu (27/5) kemarin. Hasilnya, enam mobil mewah tanpa surat alias bodong dan puluhan kendaraan lainnya terjaring razia. "Pengemudi beralasan, mobil-mobil baru tersebut akan dikirim keluar kota. Kalau bisa menunjukan surat-surat ya nanti kita lepas, kalau tidak bisa ya kita tilang," kata Sudarmanto, Kamis (28/5). Kasatlantas Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto mengatakan, mobil mewah yang terjaring karena tidak dilengkapi surat yakni Lotus, Mercy,Pajero, Harier, Fort Ranger, dan Land Cruiser Prado. Pihaknya, kata Sudarmanto, mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasi yang digelar asal mentaati tata tertib berlalu lintas. "Masyarakat tidak perlu takut adanya razia. Ini diperuntukkan  untuk keselamatan masyarakat sendiri," tandasnya.