Langsung ke konten utama

Lalin di Muara Karang Diuji Coba Satu Arah

 Lalin di Muara Karang Diuji Coba Satu Arah
Sumber: beritajakarta.com
Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mulai hari ini melakukan uji coba rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Muara Karang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Pasalnya, pasca dilakukan rehab Jembatan Pluit Jl Muara Karang Raya dan Jl Pluit Indah Raya kerap terjadi kemacetan. Rencananya, rekayasa lalin menjadi satu arah tersebut akan dilakukan selama satu bulan ke depan.  
Kasudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Utara, Mirza Aryadi mengatakan, bila sebelumnya sistem lalu lintas satu arah di Jl Pluit Karang Utara hanya sampai Pluit Karang Cantik, maka sekarang diberlakukan seluruhnya. Nantinya, kendaraan dari arah Jl Pluit Utara Raya sudah tidak bisa lagi melintasi jembatan Muara Karang.Rekayasa lalu lintas mulai dari Jl Pluit Indah Raya menuju Jl Muara Karang Raya melalui Jembatan Pluit. Lalu berlanjut ke Jl Pluit Karang Utara hingga ke Jembatan Muara Karang. Sedangkan dari arah Jl Puit Utara Raya menuju Jl Pluit Karang Utara, sebelum Jembatan Muara Karang akan dibelokkan ke Jl Pluit Barat Raya untuk diarahkan ke Jembatan Pluit dan memasuki Jl Muara Karang Raya.
"Sebelumnya sudah pernah diberlakukan satu arah, tapi kemarin terkendala rehab jembatan. Sekarang kita coba terapkan kembali," ujarnya, Kamis (28/5).
Dikatakan Mirza, setelah pembangunan jembatan rampung dan dipergunakan pada Jumat (15/5) maka kini pihaknya kembali memberlakukan lalu lintas satu arah seperti sebelum rehab total jembatan dilakukan. Ke depan, pihaknya akan melengkapi rambu dan pemberitahuan terkait pemberlakuan rekayasa lalu lintas yang diterapkan.
Asisten Perekonomian Jakarta Utara, Tony Sukanda menyambut baik rekayasa yang diterapkan. Sebab, pasca jembatan Pluit dibuka kembali, pihaknya kerap mendapat aduan masyarakat tentang kemacetan yang ditimbulkan karena kesemrawutan arus lalu lintas.
"Saya berharap Dinas Perhubungan bisa segera melengkapi rambu-rambu lintas. Dan selama masa uji coba, ya sebaiknya masyarakat tidak ditindak dan hanya diberikan imbauan," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.