Langsung ke konten utama

Jalan Rusak dan Jalur Transjakarta Segera Dibeton

Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan membetonisasi sejumlah ruas jalan rusak dan jalur bus Transjakarta di beberapa koridor pada tahun ini. Betonisasi jalan tersebut dilakukan untuk meningkatkan struktur base ruas jalan hingga memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi.

‎"Tahun ini kita akan tingkatkan sejumlah ruas jalan dan jalur bus Transjakarta dari yang tadinya aspal menjadi beton," kata Yudi Febriyadi, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Jumat (29/5).Pengerjaan betonisasi di ruas jalan‎ tersebut nantinya menggunakan teknologi Cold Milling Recycling Foam Bitumen (CMFRB) agar lebih tahan lama. Sementara betonisasi di jalur Transjakarta akan memakai teknologi speed create dari Holcim yang bersifat lentur dan cepat kering.

‎Yudi mengatakan, sejumlah ruas jalan yang bakal dibetonisasi yakni Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Raya Abdul Muis, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Kebon Jeruk, depan RCTI, Jalan Cengkareng, Jalan Duren Sawit, Jalan Bekasi Timur, dan Jalan Cipinang Raya lajur Kanal Banjir Timur (KBT).
Ia mengungkapkan, ruas jalan yang dibetonisasi tersebut umumnya berkondisi bergelombang sehingga perlu ditingkatkan struktur base-nya dari aspal menjadi beton. Rusaknya ruas jalan itu disebabkan beberapa faktor, di antaranya terkena imbas proyek pembangunan sheet pile Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). "Di kawasan Cengkareng itu jalannya kan rusak setelah di-sheet pile sama BBWSCC, itu kita betonisasi dari Daan Mogot ke Pantai Indah Kapuk (PIK)," terangnya.
‎Yudi melanjutkan, peremajaan stuktur base ruas jalan dengan betonisasi juga dilakukan di Jalan Abdul Muis. Ruas jalan yang berada di wilayah Jakarta Pusat itu telah bergelombang akibat tidak kuat menahan beban kendaraan serta guyuran air hujan.
"Jalan jalan itu nanti akan dibeton pakai metode CMFRB seperti di jalur Pantura dan Jagorawi. Jadi base-nya kita buat tinggi, kepadatannya juga harus lebih dari 80 persen dari California Bearing Ratio (CBR)-nya supaya kuat," ungkapnya.
‎Menurut Yudi, panjang ruas jalan yang nanti dibetonisasi‎ bermacam-macam antara 750 hingga 900 meter karena tergantung dengan tingkat kerusakan dan kondisi kontur tanah di lapangan. ‎"Panjangnya bervariasi. Kalau yang di jalur KBT saja ada yang 800 dan 900 meter. Ada juga di jalan lain itu hanya sekitar 750 meter," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk jalur bus Transjakarta, betonisasi bakal dilakukan di Koridor I, II, III, IV, VI, dan IX dengan menggunakan metode speed create atau beton cepat kering dari Holcim. "Sekarang kita ada metode speed create dari Holcim. Jadi malam kita beton, paginya bisa langsung open traffic. Kualitasnya juga sudah dibuktikan. Umur jalan bisa sampai 20 tahun," jelasnya.
Yudi meneruskan, metode speed create dalam pengerjaan betonisasi jalur bus Transjakarta ini sangat diperlukan untuk menghindari timbulnya kemacetan. Selain itu, dengan menggunakan metode tersebut, perjalanan bus Transjakarta gandeng (articulated) lebih aman dan nyaman karena jalur yang dibeton akan lentur serta tidak keras seperti aspal.
"Jadi metode betonisasi di jalur bus Transjakarta ini juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan teknis pada bus Transjakartaarticulated," tandasnya.
Sumber: beritajakarta.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke