Langsung ke konten utama

Satgas Taman Dibekali Kantong untuk Pungut Sampah

 Satgas Pengamanan Taman Siap Pungut Sampah
Sumber: beritajakarta.com
Untuk menjaga agar seluruh taman dari sampah, sebanyak 300 personel satuan tugas (satgas) pengamanan taman di ibu kota diberikan pengarahan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Awalnya, satgas tersebut hanya bertugas menjaga dan mengamankan taman kini dibekali kantong untuk memungut sampah.  
"Memang kebersihan taman harus selalu dijaga. Misalkan dari sedotan, dan botol bekas air mineral agar tidak berada di jalan, kali, serta jalur hijau dalam waktu lama," ujar Nandar Sunandar, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Rabu (27/5).
Menurut Nandar, seluruh pihak termasuk satgas pengamanan taman harus berperan aktif. "Memang harus digugah kepeduliannya dan dibuat merasa memiliki taman. Ya, saling mengingatkan saja antara petugas pertamanan dan kebersihan, agar pedulinya ditingkatkan," terangnya.
Dirinya, kata Nandar, mengakui masih banyak yang harus dibenahi di dinas yang dipimpinnya. "Kalau teguran dari Gubernur itu ya koreksi. Kan kita juga harus menyamakan persepsi," ucapnya.
Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Heru Bambang Ernanto menambahkan, untuk setiap anggota pengamanan patroli dan kantor harus peduli kebersihan. "Tidak ingin saya hanya melihat kalian berdiri dan menjaga saja tapi tidak peduli lingkungan. Kalau ada sampah harus peduli, pungut sampahnya," tegasnya.
Untuk itu, lanjut Heru, seluruh petugas selain alat pengamanan juga akan dilengkapi dengan plastik penampung sampah. Sehingga, di manapun terutama taman dan jalur hijau bisa ikut membantu membersihkan dari sampah. "Akan kita bawakan setiap petugas itu plastik penampung sampah. Paling tidak mereka bisa memungut sampah-sampah kering, jangan membiarkan," tegasnya.
Usai diberikan pengarahan, personel satgas langsung menggelar operasi semut untuk memungut sampah yang ada di sekitarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.