Langsung ke konten utama

Sindikat Pemalsu Uang Digerebek

Sumber: beritajakarta.com
Kasus beras palsu belum hilang dari peredaran, kini menjelang bulan puasa masyarakat kembali dihebohkan dengan munculnya kasus uang palsu. Beruntung polisi bertindak cepat, dan berhasil mengamankan pelaku pemalsuan mata uang kertas. Polisi juga turut menyita uang palsu puluhan juta rupiah dan alat produksi yang selama ini digunakan para pelaku.
"Berdasarkan laporan dari masyarakat kita langsung lakukan penggerebegan di sebuah kontrakan daerah Mampang Prapatan," ujar Kombes Pol Wahyu Hadiningrat, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (27/5).

Menurut Wahyu, dalam kontrakan tersebut didapati 6 orang pembuat, yang kini dijadikan tersangka. Selain itu, juga diamankan alat-alat khusus untuk membuat uang palsu.
"Tersangka NA, NH, SAR, EH, ZUM, dan AZH. Juga ada barang bukti 9 printer, 2 laptop, alat laminating, dan juga uang palsu senilai Rp 19.400.000 pecahan 100 ribu," paparnya.
Agar tidak menjadi korban uang palsu, Wayu mengimbau, masyarakat jeli jika menerima uang dengan melakukan 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang. Sedangkan untuk para tersangka diancam dengan Pasal 37 ayat 1 UU No 7/2011 dan Pasal 27 ayat 1, serta Pasal 244 KUHP dengan ancaman penjara seumur hidup.
"Jelang Ramadan ini masyarakat mesti berhati-hati terhadap peredaran uang palsu ini," pintanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.