Langsung ke konten utama

Sudin KUMKMP Jakpus Gelar Sosialisasi Makanan Berbahaya

Cegah Peredaran makanan berbahaya, PKL Binaan Kampung Lima Disosialisasi
Sumber: beritajakarta.com
Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat menggelar sosialisasi makanan mengandung bahan berbahaya bagi para pedagang kaki lima (PKL) di lokasi binaan JP 09, Jl Sabang, Menteng. Sosialisasi dilakukan menyusul ditemukannya makanan mengandung formalin dan boraks di lokbin tersebut.
"Itu karena ketidaktahuan pedagang, makanya kita berikan sosialiasi jenis makanan seperti apa yang mengandung bahan berbahaya," ujar Ety, Kamis (28/5).Kepala Sudin KUMKMP Jakarta Pusat, Ety Syartika mengatakan, penemuan bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya beberapa waktu lalu di Lokbin JP 09 bukanlah bahan makanan olahan melainkan produk yang dibeli dari sejumlah pasar di Jakarta.
Nantinya, kata Ety, jika setelah sosialisasi ini masih ditemukan PKL yang menjual makanan mengandung berbahaya, pihaknya akan memberikan sankti tegas. "Kami tidak mau imbasnya ke pedagang lain," katanya.
Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta, Yayan menabahkan,  pedagang diharapkan aktif mengawasi jika menemukan peredaran pangan berbahaya.
"Kalau ada pedagang yang menemukan dugaan barang berbahaya, harap segera lapor. Karena itu sudah ada sanksi pidananya," tandasnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.