Langsung ke konten utama

Ahok Ingin PPKD Miliki Prospek Bisnis Menjanjikan

Ahok Ingin PPKD Miliki Prospek Bisnis Menjanjikan
Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sore ini berkesempatan membuka Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2015 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kegiatan yang diikuti 247 peserta itu diharapkan tidak hanya menjadi ajang untuk mempromosikan usaha kreatif. Tapi, juga memiliki sisi bisnis yang bisa menghasilkan banyak uang.
Menurut Ahok, kegiatan itu bukan dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, melainkan murni dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dikatakannya, negara maju banyak diisi oleh orang-orang kreatif. Tapi, kreatif yang berbahaya harus dicegah.
"Kreatif berbahaya dalam hal makanan, minuman, kosmetik. Itu mesti lapor BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dulu, mesti didaftar, kita tidak ingin banyak yang jadi korban," kata Ahok, Jumat (29/5).
Ahok juga berkeinginan kegiatan PPKD tidak sekadar berakhir sebatas pameran semata seperti yang berlangsung pada tahun sebelumnya. Ia berharap, pihak terkait dapat menerjemahkan produk-produk itu dalam skala bisnis. Sebab, munculnya banyak kreatifitas akan menghasilkan banyak uang.
"Orang kreatif harus bisa bikin perut orang lain penuh. Kalo tidak, produknya belum kreatif," ucapnya.
Di sela-sela acara pembukaan PPKD 2015, Ahok juga menerima souviner alat musik khas Betawi, yakni tehyan. Ahok pun mencoba memainkan alat musik yang mirip biola, namun mempunyai tabung resonansi dari batok kelapa tersebut.
"Kayak potong ayam, tapi ‎nggak putus-putus (lehernya) nih," gurau Ahok, saat menggesek tehyan.
Dalam kesempatan itu, Ahok juga berkeliling ke sejumlah stand pameran yang terdiri dari berbagai produk di antaranya teknologi CCTV, lampu Light Emitting Diode (LED), kerajinan bunga oshibana, hingga kerajinan hiasan dari kaleng bekas air minum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.